dc.description.abstract |
Pendahuluan: Obesitas sentral menjadi tantangan terbesar yang terjadi di negara- negara berkembang di dunia. Bahkan obesitas sentral juga juga meningkat pada semua kelompok usia dan jenis kelamin. Lingkar leher salah satu metode antropometri yang baru untuk menentukan obesitas sentral. Lingkar leher dapat menggambarkan tempat penyimpanan lemak tubuh bagian atas yang bermakna berkaitan dengan faktor risiko penyakit. Tujuan: Menganalisis hubungan lingkar leher dengan obesitas sentral pada mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2019. Metode: Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian sebanyak 135 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2019 yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data diolah menggunakan SPSS yang diuji normalitasnya menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, kemudian data akan dilakukan uji Pearson, jika salah satu atau kedua variabel berdistribusi tidak normal makan dilakukan uji Spearman. Hasil: Lingkar leher dengan lingkar pinggang pada sampel laki-laki diperoleh nilai p=0,000 dan nilai r=0,565. Lingkar leher dengan lingkar pinggang pada sampel perempuan diperoleh nilai p=0,000 dan nilai r=0,531. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara lingkar leher dengan obesitas sentral (lingkar pinggang) pada mahasiswa dan mahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2019 dengan nilai p=0,000, keeratan hubungan sedang dan arah hubungan yang positif. Semakin besar lingkar leher, maka semakin besar lingkar pinggang. |
en_US |