dc.description.abstract |
Dalam dunia industri, mesin banyak digunakan untuk mempermudah cara bekerja yang lebih efektif dan efesien, dengan mecoba meninggalkan pola kerja lama, yang banyak mengandalkan tenaga manusia, dengan mesin seiring dengan perkembangan teknologi industri 4.0 pada pengamatan yang peneliti lakukan di UMKM rumah tangga industri makanan ringan, didesa tanjung baru, kecamatan tanjung morawa pimpinan sekaligus, ibu mistatik dalam proses produksi keripik singkong masih menggunakan tenaga manusia dan menggunkan alat yang sangat sederhana.Proses pemotongan tidak dilakukan dengan meja, melainkan dikerjakan lansung dengan posisi duduk di atas lantai, proses pemotongan dengan keadaan tersebut menyebabkan posisi kerja yang tidak nyaman bagi pekerja, karena di lakukan dengan posisi punggung yang membungkuk posisi kepala yang selalu tertunduk dan kaki yang selalu tertekuk. Proses kerja pada stasiun pemotongan ini dilakukan selama 8 jam kerja per hari dengan waktu istirahat 45 menit. Kondisi kerja dan waktu yang demikian dapat dipastikan pekerja mengalami kelelahan dan rasa sakit pada posisi tubuh tertentu. Alat perajang singkong di UMKM daerah tempat peneliti, memiliki dimensi dengan panjang alat 30 cm, lebar 15 cm serta tinggi alat 21 cm. Atas dasar itulah peneliti menganggap perlunya memperkecil kendala yang dihadapi oleh para produsen keripik singkong, dengan cara, membuat mesin perajang singkong untuk keripik dengan dua pendorong. Hasil uji kinerja mesin perajang singkong untuk keripik dengan dua pendorong diperoleh irisan singkong 10 kg dalam waktu 10 menit atau sama dengan mesin perajang singkong ini mampu memproduksi singkong 60 kg/jam, dengan hasil irisan singkong memiliki ketebalan 1 sampai dengan 2 mm tingkat keseragaman Komponen-komponen mesin perajang singkong yaitu motor ac 1 hp,poros,pully,tali belt, piringan mata pisau, mesin perajang singkong ini dibuat lebih praktis digunakan dan dapat bersaing dengan produk-produk bukan buatan dalam negeri. |
en_US |