dc.description.abstract |
Pendahuluan : Stres fisik, mental ataupun emosional, menyebabkan stres pada mahasiswa dan mahasiswi kedokteran, didapatkan bahwa stres akademik dan non- akademik merupakan faktor yang menjadi kontribusi meningkatnya tingkat stres pada mahasiswa dan mahasiswi, seperti faktor variasi budaya dan bahasa, juga kemampuan mereka menyesuaikan diri terhadap lingkungan perguruan tinggi. Mahasiswi dalam kelompok wanita usia reproduktif yang sudah menstruasi dan memiliki risiko untuk mengalami stres, disebabkan Fakultas Kedokteran memiliki lingkungan pembelajaran dengan tuntutan yang tinggi dan penuh tekanan. Studi yang dilakukan di Universitas Immam Abdulrahman Bin Faisal, Dammam, Arab Saudi pada tahun 2016 diperoleh sebuah korelasi positif yang signifikan terhadap tingkat stres dengan masalah menstruasi. Mahasiswi dengan tingkat stres yang tinggi mengalami peningkatan 2-8 kali mengalami masalah menstruasi, dismenore dan Premenstruasi syndrome. Masalah menstruasi yang berbeda dilaporkan dan insidennya termasuk menstruasi tidak teratur (27%), amenore (9,2%), menoragia (3,4%), dismenore (89,7%) dan premenstrual syndrome (46,7%). Untuk siklus menstruasi polimenore (13,2%), oligomenore (5,5%). Tingginya tingkat stres terutama pada mahasiswi menjadi faktor risiko terjadinya gangguan siklus menstruasi dan dismenore. Metode : Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Non-random yaitu Purposive sampling sebanyak 95 responden. Data primer didapatkan menggunakan kuesioner yang dikirimkan menggunakan Google Form. Analisis data menggunakan uji statistik Fisher's Exac Test . Hasil : Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara tingkat stres dengan gangguan siklus menstruasi dan dismenore. Hubungan tingkat stres gangguan siklus menstruasi menggunakan uji statistik Fisher's Exact Test didapatkan hasil p=0.041 (p<0.05) yang berarti ada hubungan antara tingkat stres dengan gangguan siklus menstruasi. Hubungan tingkat stres dan Dismenore menggunakan uji statistik Fisher's Exact Test didapatkan hasil p=0.005 (p<0.05) yang berarti ada hubungan antara tingkat stres dengan dismenore pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Kesimpulan : Terdapat hubungan tingkat stres dengan gangguan siklus menstruasi dan dismenore di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. |
en_US |