dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebudayaan nias dalam Cerita
Rakyat Lubuk Emas dengan menggunakan kajian Strukturalisme Levi-Strauss
guna untuk menguak mitos-mitos yang terdapat dalam cerita tersebut. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif
yang merupakan sebuah metode penelitian yang memanfaatkan data kualitatif .
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran,
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
serta hubungan antar fenomena yang di teliti. Penelitian Struktur Levi-Strauss
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pertama, melalui pemahaman-pemahaman
teori Struktur Levi-Strauss yang dianalisis terhadap suatu karya sastra. Kedua,
dengan terlebih dahulu menentukan sebuah karya sastra sebagai objek peneleitian,
kemudian di tentukan oleh teori-teori Struktur Levi-Strauss yang di anggap
relevan untuk di analisis.
Sumber data pada penelitian ini yakni Cerita Rakyat Lubuk Emas yang
berasal dari Nias menggunakan kajian Strukturalisme Levi-Strauss.Seperti yang
peneliti ketahui Strukturalisme Levi-Strauss merupakan salah satu paradigma
dalam antropologi yang memudahkan kita mengungkapkan berbagai fenomena
budaya yang terjadi dan di ekpresikan oleh berbagai suku pemilik kebudayaan,
termasuk juga seni dalam budaya.Budaya yang terdapat pada Cerita Rakyat Lubuk
Emas adalah kebudayaan Nias.Dalam cerita Rakyat Lubuk Emas terdapat
mytheme yang menghubungkan sejarah cerita dengan mitos kebudayaan yang
terdapat dalam suku Nias yaitu terdapat perbedaan tingkat dalam
perkawinan.Menurut sejarah, terdapat suatu kerajaan yang dipimpin oleh Raja
Simargolang.Raja simargolang memiliki anak perempuan yang bernama Puteri Sri
Pandan.Konon, Puteri Sri Pandan bunuh diri karena hubungannya dengan
Hatoban tidak direstui oleh Raja Simargolang, yang tak lain Hatoban adalah
prajurit di istana, kemudian Puteri Sri Pandan di paksa oleh Ayahanda nya untuk
dijodohkan oleh Kerajaan Aceh. Mitosnya, di sebut Lubuk Emas karena pada saat
Puteri Sri Pandan terjun ke lubuk ia membawa serta emas yang di bawanya dari
istana. |
en_US |