dc.description.abstract |
Pendahuluan: Premenstrual syndrome (PMS) adalah suatu keadaan dimana seorang
wanita merasakan beberapa perubahan pada tubuh baik secara fisik, emosi, maupun
perilaku yang terjadi sebelum menstruasi,sehingga akan mengganggu aktivitas harian
dan selanjutnya akan menghilang bersamaan dengan selesainya fase menstruasi.
Penyebab munculnya sindrom ini memang belum jelas. Beberapa teori menyebutkan
antara lain karena faktor hormonal yakni ketidakseimbangan antara hormon estrogen
dan progesteron. Kemungkinan lain, berhubungan dengan gangguan perasaan, faktor
kejiwaan, masalah sosial, atau fungsi serotonin yang dialami penderita. Faktor
perilaku merupakan faktor risiko dari terjadinya premenstrual syndrome, salah
satunya adalah konsumsi kafein. Hasil penelitian American College Obstetricians
and Gynecologists (ACOG) di Sri Lanka tahun 2012, melaporkan bahwa gejala
premenstrual syndrome dialami sekitar 65,7% remaja putri. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi kafein terhadap kejadian premenstrual
syndrome pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara. Metodologi : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptik-analitik
dengan pendekatan cross-sectional. Subjek dari penelitian ini adalah Mahasiswi
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan total 87
orang. Penelitian ini menunakan teknik pengambilan data secara Simple Random
Sampling dengan uji chi-square. Pengumpulan data dengan mengisi kuisioner. Hasil
Penelitian : Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara konsumsi kafein dengan premenstrual syndrome yang dibuktikan dengan nilai
p sebesar 0,017 (p<0,05). Kesimpulan : Terdapat pengaruh antara konsumsi kafein
terhadap kejadian premenstrual syndrome. |
en_US |