dc.description.abstract |
Latar Belakang : Mual dan muntah yang parah, atau hiperemesis gravidarum,
adalah penyebab utama rawat inap pada trimester pertama dan indikasi paling
umum kedua untuk rawat inap kehamilan secara keseluruhan. Mual dan muntah
kehamilan umumnya sering terjadi, biasanya dimulai pada sekitar 6-8 minggu
kehamilan dan umumnya mereda pada minggu 16-20. Hiperemesis gravidarum
diperkirakan terjadi pada 5 per 1000 kehamilan. Menurut sumber lain
hiperemesis gravidarum terjadi pada 0.5% hingga 2% kehamilan. Banyak
faktor-faktor yang bisa menimbulkan hiperemesis gravidarum, stres telah
dikaitkan dengan peningkatan risiko hiperemesis gravidarum. Pada Paritas ibu,
Insiden hiperemesis gravidarum lebih tinggi pada kehamilan ganda, penyakit
molar dan sindrom Down. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan stres dan
paritas ibu dengan hiperemesis gravidarum yang terjadi pada ibu hamil di kota
Medan. Metode : Analitik Korelasi dengan pendekatan cross sectional study,
metode pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Data
penelitian ini diperoleh dari data primer menggunakan instrument kuesioner.
Analisis data menggunakan uji Chi-Square Test. Hasil : Hasil penelitian
didapatkan bahwa mayoritas ibu hamil mengalami stres sedang (45%),
hiperemesis gravidarum sedang (66%), paritas primipara (73%). Hasil analisis
bivariat antara hubungan stres dengan hiperemesis gravidarum adalah p = 0.028
dan hubungan paritas dengan hiperemesis gravidarum adalah p = 0.000
(P>0.05). Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara stres dan
paritas dengan hiperemesis gravidarum pada ibu hamil di kota Medan. |
en_US |