dc.description.abstract |
Latar Belakang: Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat, gangguan ini
ditandai dengan adanya delusi, halusinasi, kekacauan pikiran, gelisah, dan
perilaku aneh atau bermusuhan, perasaan (afek) tumpul atau mendatar, menarik
diri dari pergaulan, sedikit kontak emosional (pendiam, sulit diajak bicara), pasif,
apatis atau acuh tak acuh, sulit berpikir abstrak dan kehilangan dorongan.
Gangguan tidur dapat dinilai pada berbagai penelitian pada pasien dengan
skizofrenia, dengan menggunakan parameter subjektif (yaitu wawancara harian,
buku harian tidur) dan obyektif (yaitu, polisomnografi dan aktigrafi).
Dibandingkan dengan kontrol yang sehat, pasien dengan skizofrenia menunjukkan
latensi onset tidur yang lebih lama, penurunan efisiensi tidur, lebih banyak
terbangun di malam hari, peningkatan disfungsi siang hari karena kurang tidur,
kualitas tidur keseluruhan yang lebih buruk, dan proporsi gangguan tidur yang
lebih tinggi. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa kualitas tidur yang buruk
terkait dengan jenis kelamin perempuan pada pasien skizofrenia. Tujuan:
Mengetahui perbedaan kualitas tidur pasien skizofrenia berdasarkan jenis kelamin
di RS Madani Medan Sumatera Utara. Metode: Deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional study, metode pengambilan sampel menggunakan
teknik purposive sampling. Data penelitian ini diperoleh dari data primer
menggunakan instrumen kuesioner dan rekam medis pasien. Analisis data
menggunakan uji Chi Square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa kualitas
tidur responden penelitian berjenis kelamin laki-laki dengan kualitas tidur
terganggu dijumpai pada 18 orang (51.4%), dan kualitas tidur yang tidak
terganggu dijumpai pada 17 orang (48.6%). Pada responden penelitian berjenis
kelamin perempuan dengan kualitas tidur terganggu dijumpai pada 22 orang
(62.9%) dan kualitas tidur yang tidak terganggu dijumpai pada 13 orang (37.1%).
Nilai p dijumpai sebesar 0.334 (p>0,05) yang dimaknai tidak terdapat perbedaan
signifikan pada kualitas tidur pasien skizofrenia berdasarkan jenis kelamin di RS
Madani Medan Sumatera Utara. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pada kualitas tidur pasien skizofrenia berdasarkan jenis kelamin di RS
Madani Medan Sumatera Utara. |
en_US |