dc.description.abstract |
Pendahuluan: Deoxyribonucleic acid (DNA) mengandung materi genetik yang
berisi segala informasi identitas suatu individu. Saliva berpotensi menjadi sumber
DNA manusia yang baik. Jika dibandingkan dengan pengambilan sampel darah,
saliva mudah dikumpulkan dan pengumpulannya tidak invasif. Namun, DNA
manusia yang dikumpulkan dari saliva berpotensi mengalami kerusakan karena
aktivitas deoxyribonuclease (DNase) dalam saliva. Aktivitas DNase dapat
dihambat oleh antibiotik, seperti antibiotik golongan aminoglikosida dan turunan
lincomycin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menilai pengaruh streptomycin dan
clindamycin terhadap aktivitas DNAse I pada kualitas DNA genom manusia asal
saliva. Metodologi: Teknik pengambilan sampel adalah sampel dikumpulkan dari
9 subjek dengan setiap subjek mengalirkan ke pot saliva. Sebelum pengumpulan
saliva, subjek diminta untuk berkumur-kumur dengan larutan chlorhexidine gargle
(Listerin™) selama 30 detik, kemudian sampel dibagi menjadi empat kelompok.
Hasil Penelitian: Rata-rata konsentrasi DNA hasil ekstraksi metode spin-column
adalah 32,91 µg/mL (7,10-99,45 µg/mL) sementara rata-rata kemurnian adalah
1,813 µg/mL (1,639-2,043 µg/mL). Dengan perlakuan clindamycin, PCR dapat
mengamplifikasikan gen human NOTCH2 (~704 bp) sementara streptomycin
menghasilkan band ~100 bp. Kesimpulan: Kadar 3,2 mM clindamycin efektif
menghambat aktivitas DNAse I dan dapat mengamplifikasikan gen human
NOTCH2 sementara streptomycin tidak dapat melindungi. |
en_US |