dc.description.abstract |
Latar Belakang: Saat ini terdapat jenis minuman terkini yang terkenal dan sering
dikonsumsi oleh remaja terutama mahasiswa, yaitu Minuman Berpemanis/SugarSweetened Beverages (SSB). Minuman Berpemanis adalah minuman dalam kemasan
yang ditambahkan pemanis sebagai salah satu bahan dalam minuman dengan sedikit
kandungan nutrisi. Minuman yang termasuk minuman berpemanis adalah minuman
ringan atau soft drink, minuman olahraga (sport drink), minuman rasa buah, minuman
berenergi, minuman teh manis dan kopi (yang mengandung pemanis), susu manis,
minuman jus buah pabrikan, dan minuman pengganti cairan elektrolit. Dewasa awal
(Dewasa Muda) merupakan masa peralihan dari masa remaja menuju ke masa
dewasa. Masa muda adalah istilah ahli sosiologi Kenneth Kenniston (dalam Santrock,
2002), untuk periode transisi antara masa remaja dan masa dewasa yang merupakan
masa perpanjangan kondisi ekonomi dan pribadi yang sementara. Mahasiswa adalah
individu yang berada pada fase dewasa awal, yakni berada pada rentang usia 18 tahun
± 40 tahun. Sindrom Premenstruasi adalah kumpulan gejala akibat perubahan
hormonal yang berhubungan dengan siklus saat haid dan ovulasi. Sindrom
Premenstruasi adalah kombinasi gejala yang terjadi sebelum menstruasi dan
menghilang dengan keluarnya darah menstruasi, serta dialami oleh banyak wanita
sebelum awitan setiap siklus menstruasi. Tujuan : Mengetahui hubungan kebiasaan
minum berpemanis dengan kejadian sindrom premenstruasi pada dewasa muda.
Metode : Non eksperimental analitik dengan desain penelitian cross sectional,
metode pengambilan sampel menggunakan teknik Random Sampling. Data penelitian
ini diperoleh dari dara primer menggunakan instrument kuisioner. Analisis data
menggunakan uji Chi Square Fisher Exact. Hasil : Hasil penelitian didapatkan bahwa
kejadian sindrom premenstruasi yang paling banyak adalah mengalami sebanyak 54
responden (56,9%) dengan frekuensi gejala ringan. Hasil analisi bivariat hubungan
asupan minuman berpemanis dengan kejadian sindrom premenstruasi adalah p=
<0,05. Kesimpulan : terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan minum
berpemanis dengan kejadian sindrom premenstruasi pada dewasa muda. |
en_US |