Research Repository

Hubungan kebiasaan minum berpemanis dengan kejadian Sindrom Premenstruasi pada dewasa muda

Show simple item record

dc.contributor.author Zahra, Cut Aulia
dc.contributor.author Lubis, Taufik Akbar Faried
dc.date.accessioned 2022-03-09T08:19:22Z
dc.date.available 2022-03-09T08:19:22Z
dc.date.issued 2022-02-08
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/17484
dc.description.abstract Latar Belakang: Saat ini terdapat jenis minuman terkini yang terkenal dan sering dikonsumsi oleh remaja terutama mahasiswa, yaitu Minuman Berpemanis/SugarSweetened Beverages (SSB). Minuman Berpemanis adalah minuman dalam kemasan yang ditambahkan pemanis sebagai salah satu bahan dalam minuman dengan sedikit kandungan nutrisi. Minuman yang termasuk minuman berpemanis adalah minuman ringan atau soft drink, minuman olahraga (sport drink), minuman rasa buah, minuman berenergi, minuman teh manis dan kopi (yang mengandung pemanis), susu manis, minuman jus buah pabrikan, dan minuman pengganti cairan elektrolit. Dewasa awal (Dewasa Muda) merupakan masa peralihan dari masa remaja menuju ke masa dewasa. Masa muda adalah istilah ahli sosiologi Kenneth Kenniston (dalam Santrock, 2002), untuk periode transisi antara masa remaja dan masa dewasa yang merupakan masa perpanjangan kondisi ekonomi dan pribadi yang sementara. Mahasiswa adalah individu yang berada pada fase dewasa awal, yakni berada pada rentang usia 18 tahun ± 40 tahun. Sindrom Premenstruasi adalah kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat haid dan ovulasi. Sindrom Premenstruasi adalah kombinasi gejala yang terjadi sebelum menstruasi dan menghilang dengan keluarnya darah menstruasi, serta dialami oleh banyak wanita sebelum awitan setiap siklus menstruasi. Tujuan : Mengetahui hubungan kebiasaan minum berpemanis dengan kejadian sindrom premenstruasi pada dewasa muda. Metode : Non eksperimental analitik dengan desain penelitian cross sectional, metode pengambilan sampel menggunakan teknik Random Sampling. Data penelitian ini diperoleh dari dara primer menggunakan instrument kuisioner. Analisis data menggunakan uji Chi Square Fisher Exact. Hasil : Hasil penelitian didapatkan bahwa kejadian sindrom premenstruasi yang paling banyak adalah mengalami sebanyak 54 responden (56,9%) dengan frekuensi gejala ringan. Hasil analisi bivariat hubungan asupan minuman berpemanis dengan kejadian sindrom premenstruasi adalah p= <0,05. Kesimpulan : terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan minum berpemanis dengan kejadian sindrom premenstruasi pada dewasa muda. en_US
dc.subject Minuman berpemanis en_US
dc.subject dewasa muda en_US
dc.subject sindrom premenstruasi en_US
dc.title Hubungan kebiasaan minum berpemanis dengan kejadian Sindrom Premenstruasi pada dewasa muda en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account