dc.description.abstract |
Latar Belakang : Skizofrenia merupakan suatu kondisi gangguan jiwa yang parah, ditandai dengan banyaknya gangguan dalam berpikir, berbahasa, persepsi, dan rasa kesadaran diri. Penatalaksanaan farmakoterapi pada pasien skizofrenia yaitu dengan penggunaan antipsikotik, baik tunggal maupun kombinasi. Selain itu, obat antipsikotik dapat dikombinasi dengan obat lainnya seperti, antidepresan, antiparkinson. Pemberian secara bersamaan antipsikotik generasi pertama (tipikal) dan kedua (atipikal) terjadi apabila pemberian antipsikotik generasi pertama/kedua tidak memberikan efek. Pada penggunaan obat dalam jangka panjang dapat menyebabkan gejala ekstrapiramidal, gangguan metabolisme seperti peningkatan kadar glukosa darah. Tujuan : Mengetahui perbandingan penggunaan antipsikotik atipikal tunggal dan kombinasi terhadap kadar glukosa darah pada pasien skizofrenia. Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan teknik pengambilan non-probabilitas sampling yang dilakukan dengan pengambilan darah vena, dan kemudian dilakukan pemeriksaan pada darah di laboratorium dengan menggunakan spektofotometri. Jumlah sampel yang digunakan 30 pasien skizofrenia, yang mana 15 orang mengkonsumsi obat antipsikotik tunggal, dan 15 orang mengkonsumsi obat antipsikotik kombinasi. Kemudian dilakukan Analisa dengan uji Mann-Whitney. Hasil : Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara pemakaian antipsikotik tunggal dan antipsikotik kombinasi pada pasien skizofrenia dengan nilai P = 0.001 (p< 0.05). Pemakaian antipsikotik kombinasi lebih tinggi resikonya dibandingkan dengan antipsikotik tunggal. Kesimpulan : Pemakaian antipsikotik tunggal memiliki perbedaan bermakna dengan antipsikotik kombinasi terhadap kadar gula darah pada pasien skizofrenia. |
en_US |