Research Repository

Perbandingan Efek Pemberian Ekstrak Jintan Hitam (Nigella Sativa) Dan Ekstrak Temulawak (Curcums Xanthorrhiza) Terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Yang Diinduksi Parasetamol

Show simple item record

dc.contributor.author Amalia, Chairunna
dc.contributor.author Suryani, Des
dc.date.accessioned 2022-01-12T04:53:25Z
dc.date.available 2022-01-12T04:53:25Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/17302
dc.description.abstract Abstrak Latar Belakang : Parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik yang paling sering digunakan, memiliki efek samping terbesar pada hati dengan menyebabkan terjadinya stres oksidatif yang ditandai dengan peningkatan SGOT, SGPT, ALP, bilirubin serta dapat menyebabkan kerusakan struktur hepatosit dan perdarahan pada sel hati. Jintan hitam yang mengandung Thymoquinone memiliki kemampuan untuk menghambat peroksidasi lipid dan Reactive Oxygen Spesies (ROS), mengurangi stres oksidatif dan meningkatkan antioksidan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai hepatoprotektor. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang mengandung juga memiliki efek sebagai antioksidan mampu mencegah rusaknya sel hepar dan mampu menghambat beberapa faktor proinflamasi sehingga dapat disimpulkan bahwa curcumin dapat dijadikan alternatif lain sebagai hepatoprotektor. Tujuan: Untuk membandingkan efektifitas pada pemberian jintan hitam (Nigella sativa) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) sebagai hepatoprotektor terhadap gambaran histopatologi hepar tikus yang di induksi parasetamol. Metode: Penelitian ini menggunakan hewan uji sebanyak 24 ekor tikus jantan galur wistar yang dibagi dalam 4 kelompok, yaitu: kontrol negatif, kelompok positif, kelompok perlakuan 1 (ekstrak jintan hitam 500mg/KgBB), dan kelompok perlakuan 2 (ekstrak temulawak 500mg/kgBB). Semua kelompok di adaptasi selama 7 hari. Kelompok kontrol negatif hanya diberi aquadest, kelompok positif diinduksi parasetamol 500mg/kgBB, kelompok perlakuan 1 diberikan ekstrak jintan hitam 500mg/KgBB dan paracetamol 500mg/kgBB, kelompok perlakuan 2 diberikan ekstrak temulawak 500mg/KgBB dan paracetamol 500mg/kgBB. Selanjutnya dilakukan pembuatan sediaan preparat hepar tikus, lalu mengamati dan menilai gambaran histopatologi hepar tikus. Data dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dan uji Man Whitney. Hasil: Pada uji Kruskal Walis, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antar seluruh kelompok perlakuan(p>0.05). Selanjutnya pada uji post hoc Mann-Whitney dijumpai perbedaan bermakna antar kelompok KN dan KP, juga pada KP dengan P1 dan P2. Kesimpulan: Ekstrak jintan hitam dengan dosis 500mg/KgBB dan ekstrak temulawak dosis 500mg/KgBB, keduanya efektif sebagai hepatoprotektor pada hepar tikus yang diinduksi paracetamol dosis 500mg/KgBB tanpa perbedaan yang bermakna. Kata Kunci: Parasetamol, Ekstrak jintan hitam, Ekstrak temulawak, Hepar en_US
dc.publisher 2020 en_US
dc.subject Ekstrak Jintan Hitam dan Temulawak en_US
dc.title Perbandingan Efek Pemberian Ekstrak Jintan Hitam (Nigella Sativa) Dan Ekstrak Temulawak (Curcums Xanthorrhiza) Terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Yang Diinduksi Parasetamol en_US
dc.type Article en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account