dc.description.abstract |
Latar Belakang: Stroke merupakan gangguan fungsional otak fokalmaupun global secara mendadak dan dapat menyebabkan kematian mendadak yang disebabkan oleh gangguan aliran darah otak dikarenakan berkurangnya suplai darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah secara spontan (stroke perdarahan). Depresi merupakan sindrom neuropsikiatri yang paling sering dikaitkan dengan stroke. Tujuan: untuk mengetahui hubungan letak lesi stroke terhadap simtom depresi pada pasien pasca stroke di RSUD Deli Serdang yang dilaksanakan sejak Agustus sampai Desember 2019. Metode: analitik kategorik dengan menggunakan desain cross sectional. Pasien stroke rawat jalan digolongkan menjadi pasien dengan lesi hemisfer kiri atau kanan. Data penelitian diperoleh dari data primer berupa wawancara langsung kepada pasien dengan menggunakan kuesioner Beck Depression Inventory-II (BDI-II) dan juga dari data sekunder berupa rekam medis pasien di Rumah Sakit yang mencakup 64 pasien kemudian dilakukan analisa dengan uji Chi Square. Hasil: Hasil uji Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara letak lesi stroke terhadap kejadian depresi dengan nilai P=0,006 (p<0,05).Kesimpulan: Letak lesi stroke hemisfer kiri memiliki hubungan terhadap simtom depresi dibandingkan letak lesi hemisfer kanan.
Kata kunci: Stroke, Simtom depresi, letak lesi hemisfer kiri, dan letak lesi hemisfer kanan. |
en_US |