dc.description.abstract |
ABSTRAK
Pendahuluan: Pneumonia merupakan penyebab kematian lebih dari 800,000 anak setiap
tahun.Pemeriksaan klinis yang dilakukan dengan benar merupakan langkah pertama dalam
mendiagnosis pneumonia. Foto toraks sangat diperlukan dalam mengonfirmasi diagnosis
pneumonia. Jika pasien memiliki gejala klinis yang mengarah pada pneumonia dan
memiliki hasil foto toraks yang konsisten dengan pneumonia, maka diagnosis pneumonia
di tegakkan. Tujuan: Untuk mengetetahui gambaran foto toraks dan karakteristik pasien
pneumonia berumur 1 bulan sampai 17 tahun di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2017-
2019. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan catatan
rekam medik di Rumah Sakit Haji Medan. Hasil: Dari 54 rekam medis yang digunakan
sebagai sampel, bayi berumur 1 bulan sampai 2 tahun lebih banyak mengalami pneumonia
dibanding anak-anak dan remaja yaitu sebanyak 31 orang (57,4%). Laki-laki lebih banyak
mengalami pneumonia yaitu sebanyak 32 orang (59,3%), konsolidasi perihiler kanan
merupakan gambaran foto toraks yang paling sering dijumpai yaitu sebanyak 20 orang
(37%), Hasil laboratorium yang paling sering dijumpai adalah normal yaitu sebanyak 14
orang (25,9%), demam dan batuk merupakan gejala yang paling sering dijumpai yaitu
sebanyak 20 orang (37%). Kesimpulan: Bayi lebih sering mengalami pneumonia, laki-laki
lebih sering mengalami pneumonia, foto toraks yang paling sering dijumpai adalah
konsolidasi perihiler kanan, gejala yang paling sering dialami adalah demam dan batuk.
Kata Kunci: Foto Toraks, Karakteristik, Pneumonia, Laboratorium, Anak |
en_US |