dc.description.abstract |
Latar belakang: Situs jejaring sosial di Indonesia sangat populer dan banyak
digunakan terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Berdasarkan hasil
survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017 , sekitar
87,13% dari jumlah pengguna internet memanfaatkan internet untuk mengakses
media sosial. Menurut beberapa penelitian mengatakan bahwa penggunaan situs
jejaring sosial memiliki dampak efek buruk terhadap kehidupan pribadi, sosial,
profesional, dan berkorelasi positif dengan gejala depresi serta berkorelasi negatif
dengan harga diri. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pemakaian
media sosial terhadap simtom depresi pada siswa Madrasah Aliyah Negeri 1
Medan. Metode: Penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross
sectional dan pengumpulan data dengan rumus analitik kategorik tidak
berpasangan. Hasil: Tingkat pemakaian media sosial yang rendah dengan simtom
depresi ringan sebanyak 2 orang (66,7%) , Tingkat pemakaian media sosial yang
normal dengan simtom depresi ringan sebanyak 0 orang (0%), Tingkat pemakaian
media sosial yang tinggi dengan simtom depresi ringan sebanyak 4 orang (16,7%)
, simtom depresi sedang sebanyak 1 orang (4,2%) dan simtom depresi berat
sebanyak 1 (4,2%) lalu Tingkat pemakaian media sosial yang sangat tinggi
dengan simtom depresi ringan sebanyak 21 orang (42,9%) , simtom depresi
sedang sebanyak 6 orang (12,2%) dan berat sebanyak 4 (8,2%). Dari data analisis
didapatkan P= 0,089 (P > 0,05) hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat
hubungan antara tingkat pemakaian media sosial dengan simtom depresi.
Kesimpulan: Tingkat pemakaian media sosial tidak dapat menimbulkan simtom
depresi. |
en_US |