dc.description.abstract |
Indonesia adalah Negara dengan populasi masyarakat muslim terbesar di dunia.
Hal ini menyebabkan kebutuhan akan makanan yang berlabel halal menjadi
mutlak sesuai dengan tuntutan ajaran Islam. Disisi lain, perilaku mengkonsumsi
makanan halal belum tentu searah dengan identitas muslim seseorang. Sebab
belum tentu sesorang yang beragama Islam akan selalu berperilaku islami, terlebih
dalam mengonsumsi makanan halal khususnya generasi Z dan generasi Y. Skripsi
ini ditulis berdasarkan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui persepsi
konsumen terhadap label halal pada makanan studi kasus pada generasi Z dan
generasi Y. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa muslim di Kota
Medan dengan menggunakan metode assidental sampling. Singarimbun dan
Effendi (dalam Soehartami, 2006) mengungkapkan bahwa accidental adalah
pemilihan responden yang dilakukan secara kebetulan pada orang-orang yang
ditemui peneliti. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan
analisis faktor untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan berkaitan dengan
indikator budaya, sosial, pribadi, dan psikologi, kemudian dilanjutkan dengan uji
T-test untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata dari dua grup yang tidak
berhubungan (bebas) satu dengan yang lain, dengan tujuan apakah kedua grup
tersebut mempunyai rata-rata yang sama atau tidak secara signifikan. Hasil dari
penelitian disimpulkan bahwa faktor-faktor yang memiliki hubungan yang dapat
mempengaruhi dalam menentukan perilaku konsumen Gen Z dan Gen Y terhadap
makanan berlabel halal lebih banyak dipengaruhi oleh faktor budaya, faktor
sosial. Dimana indikator yang membentuk variabel budaya adalah wilayah dan
kelas social. Indikator yang membentuk variabel sosial adalah peran dan status
dan keluarga. Serta terdapat perbedaan perilaku konsumen Gen Z dan Gen Y
terhadap makanan berlabel halal dan banyak dipengaruhi oleh faktor budaya
berikutnya dapat dipengaruhi oleh faktor sosial. |
en_US |