dc.description.abstract |
Latar Belakang: Aspartam adalah salah satu pemanis buatan yang paling banyak digunakan di dunia. Konsumsi aspartam dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang ditandai dengan adanya peningkatan dari kadar ureum dan kreatinin. Daun kemangi sudah lama digunakan sebagi obat. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa ekstrak daun kemangi memiliki efek sebagai antioksidan dan renal protektor namun dosis masih berbeda-beda antar peneliti. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai manakah dosis ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) yang paling efektif dan dibandingkan dengan kurkuma (Curcuma xanthorrhiza) terhadap fungsi ginjal tikus Wistar jantan yang di induksi aspartam. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Penelitian ini menganalisis data dengan menggunakan One Way ANOVA dan Post Hoc LSD. Hasil: Dengan menggunakan One Way ANOVA, penelitian ini menunjukkan hasil p=0,00 (p<0,05) untuk ureum dan nilai p=0,00 (p<0,05) untuk kreatinin yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada setiap kelompok. Pada uji Post Hoc LSD didapatkan p<0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap kelompok. Kesimpulan: Dosis yang paling efektif dari ekstrak daun kemangi adalah 300 mg/kgBB/hari namun dibandingkan dengan kontrol negatif belum tercapai dosis yang diharapkan. |
en_US |