dc.description.abstract |
Ketidakseimbangan beban ditandai dengan tidak seimbangnya aliran arus
pada masing-masing fasa dalam sistem tiga fasa, hal ini disebabkan oleh
mengalirnya arus urutan nol (arus residu) pada sistem yang ditanahkan (ground),
dalam hal ini arus urutan nol (arus residu) disebut juga sebagai arus gangguan
tanah. Analisa sistem tidak seimbang dapat dilakukan dengan menggunakan
metode komponen simetris, didalam komponen simetris ini terdapat tegangan,
arus dan impedansi. Dari komponen tersebut diuraikan menjadi urutan positif,
negatif, dan urutan nol. Arus urutan nol yang terjadi pada sistem daya listrik
merupakan indikator untuk mendeteksi suatu gangguan tanah. Deteksi ini dapat
dilakukan dengan menggunakan Ground Fault Relay (GFR). Dari hasil analisa
diperoleh faktor ketidakseimbangan beban 137,21% dalam keadaan pembebanan
dimana phasa A = 180.88
51,76º Amp, phasa B =186.85
289,05º Amp dan
phasa C = 440,79
181,63º Amp. Rele gangguan tanah bekerja berdasarkan
setting arus dan waktu kerja yang telah disesuaikan dimana penentuan arus
setting berdasarkan nilai Neutral Ground Resistance (NGR) 1000 A selama 10
detik, berdasarkan hasil perhitungan diperoleh arus gangguan hubung singkat
satu fasa ke tanah 143,59
80,54
o
Amp. Nilai ini membuat Ground Fault Relay
(GFR) bekerja karena telah mencapai nilai setting arus pada rele tersebut. |
en_US |