dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Team Assisted
Individualization lebih baik dari siswa yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional pada siswa SMP Swasta PGRI 3 Medan T.P 2016/2017? dan apakah
Penggunaan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization efektif untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif pada siswa SMP Swasta PGRI 3 Medan
T.P 2016/2017?. Jenis penelitian ini adalah quasi-experimen. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII dengan sampel penelitian dua kelas di
SMP Swasta PGRI 3 Medan yang dipilih secara acak sederhana (simple random
sampling) yaitu kelas VIII-1 sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran
konvensional dan kelas VIII-2 sebagai kelas eksperimen dengan pembelajaran TAI.
Instrumen penelitian ini berupa pretest dan posttest yang berbentuk essay tes dan
berjumlah 10 soal. Berdasarkan analisa data kemampuan berpikir kreatif siswa pada
kelas eksperimen setelah diterapkan model pembelajaran Team Assisted
Individualizaton, nilai rata-rata siswa meningkat dari 36,25 pada pretest menjadi
70,38 pada posttest atau meningkat sebesar 34,13. Sedangkan pada kelas kontrol
peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa sebesar 23,03 yaitu dari 35,39
menjadi 38,62 pada posttest. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis, diperoleh
thitung = 6,98. Selanjutnya harga thitung dibandingkan dengan harga ttabel dengan taraf
signifikan
0,05
, maka diperoleh ttabel = 2,006. Dengan demikian dapat dikatakan
thitung > ttabel yaitu 6,98 > 2,006. Sedangkan nilai gain pada kelas eksperimen sebesar
0,54 dengan kriteria sedang dan kelas kontrol sebesar 0,35 dengan kriteria rendah.
Berdasarkan pengujian hipotesis dan uji gain diperoleh kesimpulan bahwa model
pembelajaran Team Assisted Individualization efektif untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif pada siswa SMP Swasta PGRI 3 Medan T.P 2016/2017. |
en_US |