dc.description.abstract |
Penelitian ini membahas tentang kesantunan berbahasa di ranah pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk tuturan yang santun dan tidak santun berdasarkan prinsip kesantunan berbahasa, serta mendeskripsikan penandaan kesantunan berbahasa mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2014.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskripsi kualitatif, karena penelitian ini berisi gambaran kesantunan berbahasa makasiswa dalam kegiatan diskusi kelas yang diperoleh langsung di prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2014. Data diambil selama bulan Februari dan Maret 2017. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik rekam dan catat. Data kemudian diidentifikasi dan dianalisis menggunakan prinsip kesantunan dari kaidah Leech dan strategi kesantunan Brown dan Levinson.
Peneliti menemukan bentuk tuturan yang santun dan tidak santun dalam diskusi kelas Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2014 berdasarkan prinsip kesantunan. Bentuk tuturan santun adalah tuturan yang mematuhi prinsip kesantunan dengan kaidah kesantunan dari Leech dan strategi kesantunan dari Brown dan Levinson dalam Chaer. Dalam analisis data, peneliti menemukan 20 pematuhan terhadap maksim Leech, dengan rincian 7 tuturan maksim kebijaksanaan, 4 pada maksim kedermawanan, 6 tuturan maksim pujian, dan 2 tuturan pada maksim kesepakatan, dalam setiap pematuhan tersebut juga telah mematuhi strategi kesantunan Brown dan Levinson, dengan 19 tuturan mematuhi kesantunan positif dan 1 tuturan mematuhi kesantunan negatif.
Bentuk tuturan yang tidak santun adalah tuturan yang melanggar prinsip kesantunan, tuturan tersebut melanggar kaidah kesantunan dari Leech dan strategi kesantunan Brown dan Levinson dengan rincian 39 pelanggaran terhadap maksim Leech, yakni 10 tuturan maksim kebijaksanaan, 6 tuturan pada maksim kedermawanan, 10 tuturan pada maksim pujian, 3 tuturan pada maksim kerendahan hati, 5 tuturan pada maksi kesepakatan, dan 5 tuturan pada maksim kesimpatian, dalam setiap pelanggaran tersebut juga terjadi pelanggaran terhadap strategi kesantunan Brown dan Levinson, dimana strategi yang dilanggar adalah strategi kesantunan positif. |
en_US |