Pengaruh Kompetensi dan Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara

Abstract

Kualitas audit merupakan suatu penilaian tentang proses dalam melakukan tugas audit yang dilakukan oleh seorang auditor sehingga menghasilkan suatu laporan audit yang dinilai berdasarkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas audit. Kualitas audit yang baik dapat tercapai dengan kompetensi yang dimiliki oleh auditor sehingga dalam melakukan tugas auditnya auditor tersebut mampu mengingkatkan kualitas hasil audit atas kinerja auditor tanpa terpengaruh tekanan anggaran waktu yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas audit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi dan time budget pressure terhadap kualitas audit, pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit, pengaruh time budget pressure terhadap kualitas audit, dan pengaruh kompetensi terhadap time budget pressure. Jenis pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan asosiatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode Probability Sampling yaitu Simple Random Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada lingkungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari 99 auditor. Teknik pengambilan sampel adalah Random Sampling yang menghasilkan sampel sebanyak 50 auditor. Metode analisis data menggunakan analisis jalur (Path Analysis) dengan signifikansi α 0,05 dan dan menggunakan SPSS versi 21.0 sebagai alat bantu dalam perhitungan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kompetensi dan time budget pressure, sementara variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil kualitas audit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kompetensi dan time budget pressure secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit Nilai R square menunjukkan bahwa kompetensi dan time budget pressure mampu menjelaskan kualitas audit sebesar 22,5% dan sisanya yang 77,5% dijelaskan oleh variasi lain di luar model.