Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Abstract

Dalam dunia bisnis kedudukan investor sangatlah penting sebagai faktor penunjang kemajuan perusahaan. Harga saham adalah nilai dari suatu saham yang terbentuk di pasar surat berharga sebagai akibat dari penawaran dan permintaan yang ada. Laba akuntansi merupakan perbedaan antara realisasi laba yang tumbuh dari transaksi-transaksi selama periode berlangsung dan biaya-biaya historis yang berhubungan. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk menguji dan menganalisis pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara parsial (T) dan serempak (F). Dalam penelitian ini yaitu perusahaan yang memiliki laporan keuangan laba rugi, arus kas dan harga saham dari tahun 2013- 2016 sebanyak 10 perusahaan. Metode analisa data dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Hasil dalam penelitian ini adalah Terdapat pengaruh signifikan antara laba akuntansi terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial (T). Dengan nilai probabilitas untuk variabel laba akuntansi yaitu 1.5 > 0.05 artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara laba akuntansi terhadap harga saham secara parsial. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara arus kas operasi terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan probabilitas arus kas operasi sebesar 0.089 > 0.05 artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara arus kas operasi terhadap harga saham secara parsial. Terdapat pengaruh signifikan antara laba akuntansi dan arus kas operasi terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara serempak (F). Dengan hasil uji anova atau uji statistik F menghasilkan probabilitas signifikan jauh lebih kecil dari 5% yaitu 3.7% < 5% maka model regresi dapat dikatakan bahwa terdapat pen