Peranan Badan Narkotika Nasional Kabupate Gayo Lues Dalam Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Di Kalangan Remaja

Abstract

Permasalahan Penyalahgunaan Narkotika di Kalangan Remaja sudah menjadi masalah Nasional yang komplit dan rumit untuk di tanggulangi, maka diperlukan upaya-upaya yang terkoordinasi secara konfrehensif dan terperinci baik oleh instansi Pemerintah, Swasta, serta semua elamen-elamen Masyrakat dalam Penanganan permasalahan Narkotika berdasarkan undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Kabupaten Gayo Lues saat ini jumlah penduduknya ± 97.000 jiwa dan sedangkan terjerat kasus narkotika di Gayo Lues saat ini ± 10.000 jiwa. Gayo Lues saat ini taraf yang sangat mengkuatirkan terhadap bahaya narkotika. Saat ini hampir 900 orang masyarakat Gayo Lues dipenjara karena Narkotika. Untuk menangani masalah ini perlu adanya peranan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gayo Lues untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan perdaran gelap narkotika dikalangan remaja Penelitian di lakukan di Badan Narkotika Nasional Kabupaten Gayo Lues. Adapun permasalah yang akan di lakukan penelitian ini adalah Bagaimana Peranan dan Kendala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Gayo Lues dalam melakukan Penanggunlangan Penyalahgunaan Narkotika di kalangan Remaja. Adapun jenis penelitian yaitu jenis Deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu. Hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan, Peranan Badan Narkotika Nasional kabupaten Gayo Lues dalam dalam melakasnakan tugas Pencegahan dan pemeberantasan Penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika (P4GN) didasarkan pada tugas dan wewenang sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesi Nomor 23 tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional, serta melakukan Penyuluhan, pemasangan Sepanduk, Penyebaran informasi melalui media cetak dan suara. Adapun faktor penghambat Badan Narkotka Nasional kabupaten dalam menangani perkara pencegahan penyalahgunaan Narkotika meliputi kurangya personil, kurangnya fasilitas,kurangnya anggaran,kurangnya peran masyarakat dan faktor ekonomi keluarga.