dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran Double
Loop Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa kelas VII-I MTs Negeri 3 Medan T.P 2017/2018, pada pokok
bahasan aritmatika sosial. Instrumen yang digunakan adalah tes dan observasi.
Dalam penelitian ini siswa kelas VII-I MTs Negeri 3 Medan yang berjumlah 40
siswa terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan. Dari hasil penelitian
tindakan kelas berhasil diperoleh peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematika. Penelitian ini dibagi atas III siklus. Hasil observasi aktivitas belajar
siswa yang signifikan yaitu dari pra siklus ke siklus I terjadi pada indikator
memperhatikan dalam pembelajaran , yaitu dari skor 70 ke 86. Peningkatan dari
siklus I ke siklus II terjadi pada indikator mampu menyelesaikan soal-soal latihan,
yaitu dari skor 84 ke 123. Peningkatan signifikan dari siklus II ke siklus III terjadi
pada indikator yang sama yaitu mampu menyelesaikan soal-soal latihan, dari skor
123 ke 145. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa pada pra siklus
diperoleh dari 40 siswa tidak ada siswa yang tuntas. Hasil tes kemampuan
pemecahan masalah siswa pada siklus I diperoleh 19 orang siswa (47,5%) yang
mencapai ketuntasan, sementara yang belum tuntas 21 orang siswa (52,5%).
Untuk hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa pada siklus II diperoleh 26
orang siswa (65%) yang mencapai ketuntasan, sementara yang belum tuntas 14
orang siswa (35%). Sedangkan untuk hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus III
diperoleh 33 orang siswa (82,5%) yang mencapai ketuntasan, sementara yang
belum tuntas sebanyak 7 orang siswa (17,5%). Dengan demikian model ini dapat
dijadikan sebagai alternatif model pembelajaran yang efektif untuk mencapai
kemampuan pemecahan masalah siswa secara optimal. |
en_US |